Senja kala itu tiba tiba membawa dia kembali Bukan untuk pertama kali, atau kedua kali, tapi ini yang kesekian kali Dia tidak berubah, ramah seperti biasanya Nyaman selalu jadi kata paling tepat gambarkan isi hati Tentang aku, dia, dan percakapan hangat kita di meja makan Senyumnya berhasil sembuhkan luka dan hapuskan rindu Ku pikir dia benar benar kembali Tapi ternyata setelah itu dia pergi lagi Menghilang bagai ditelan bumi Hidup ini lucu ya, manusia bisa datang dan pergi tanpa permisi Tanpa menyadari ada hati yang peduli pada keadaan seperti ini Teruntuk Yang Maha membolak balik hati, dengarlah lirih doa ini Bukan untuk miliki, tapi berharap dia kembali jika memang dia yang kau pilihkan untuk wujudkan segala mimpi Tapi jika tidak, tolong beri aku kebesaran hati Tertulis, hambamu yang berserah diri.